Kamis, 21 Februari 2013

Gangguan Pigmentasi pada Kulit

Faktor Penyebab Terjadinya Gangguan Pigmentasi kulit

a. Sinar matahari
Sinar matahari merupakan salah satu faktor lingkungan luar yang dapat mengakibatkan gangguan pigmentasi. Kulit orang Indonesia termasuk tipe kulit yang mudah mengalami pigmentasi. Sinar matahari memancarkan sinar ultra violet di mana sinar tersebut mempunyai efek buruk terhadap kulit, sehingga orang perlu
menghindari pajanan sinar matahari tersebut dalam waktu lama.



b. Genetik/keturunan
Pada orang tertentu sering mengalami kondisi kulit hyperpigmentasi maupun hypopigmentasi yang disebabkan faktor keturunan. Bila hal ini terjadi maka akan sulit untuk dihindari maupun ditanggulangi.

c. Hormonal
Terjadinya gangguan hormon yang berpengaruh pada pigmen, misalnya pada masa kehamilan, masa menopause ataupun minum pil KB.

d. Usia
Pada usia lanjut ada kecenderungan timbul hyperpigmentasi yang berupa bercak merah, coklat, biru hingga hitam. Hal ini disebabkan oleh struktur kulit yang secara anatomis dan fisiologis mengalami perubahan.

e. Bahan-bahan kimia
Pada orang tertentu sering mengalami kondisi kulit hyperpigmentasi maupun hypopigmentasi yang disebabkan oleh bahan-bahan kimia terutama bahan-bahan kimia bersifat keras seperti yang terkandung
dalam obat panu, deterjen dan sebagainya.

f. Faktor mekanis
Misalnya tersentuh knalpot dalam kondisi panas, tersiram air panas, sehingga merusak jaringan kulit.

g. Penyakit kulit kronis
Orang yang menderita penyakit kulit kronis sehingga menimbulkan bercak-bercak pada kulit.

3. Jenis-jenis Hyperpigmentasi dan Tanda-Tandanya

a. Melasma
Adalah terjadinya bercak-bercak coklat muda, coklat tua yang tidak merata yang umumnya mengenai wajah secara simetris antara kiri dan kanan. Kelainan melasma banyak terjadi pada manusia yang
tinggal di daerah tropis tanpa mengenal ras/bangsa. Melasma yang terjadi karena kehamilan disebut melasma gravisarum di mana hal ini akan hilang setelah melahirkan.

b. Lentigo
Lentigo adalah terjadinya hyperpigmentasi yang berbentuk bercak kecil-kecil berwarna coklat kehitaman. Kelainan ini dimulai satu persatu dan semakin bertambah banyak hingga mengenai seluruh tubuh terutama pada daerah yang terpajan sinar matahari.

c. Freckles/ephilides
Disebut juga Sproeten di mana kelainan ini banyak terdapat pada bangsa kulit putih pada usia 5 tahun ke atas. Faktor utama yang mendorong timbulnya freckles adalah pajanan sinar matahari, sehingga pada orang kulit putih akan lebih timbul pada musim panas dan musim dingin akan hilang dengan sendirinya.

d. Adison
Adalah bercak kehitaman yang akhirnya menular ke seluruh tubuh. Kelainan ini karena produksi hormon "corticosteroid" berkurang dan melibatkan proses melamin pada kulit.

e. Melanoderma
Kelainan hyperpigmentasi berupa bercak kecoklatan karena peradangan atau inflamasi misalnya karena luka bakar, terkena knalpot, terkena obat-obatan keras seperti obat panu, spiritus ataupun alergi kosmetik tertentu

4. Jenis-Jenis Hypopigmentasi dan Tanda-Tandanya

Hypopigmentasi merupakan kelainan yang berwarna putih akibat adanya kegagalan sel melanosit dalam membentuk melamin/pigmen sehingga terjadi bercak putih. Kelainan hypopigmentasi pada dasarnya tidak dapat dicegah bila penyebabnya adalah faktor keturunan/genetik. Perawatan hypopigmentasi hanya dapat dilakukan kamuflage secara kosmetik.

Macam-macam hypopigmentasi antara lain:

a. Kokoderma
Kokoderma terjadi pada daerah setempat yang melanositnya rusak,
karena adanya faktor yang merusak melanosit tersebut seperti
berikut ini:
1. Adanya luka bakar pada kulit sehingga terjadi jaringan parut,
2. Pemakaian deterjen yang mengandung fenol
3. Setelah mengandung exeem kronis,
4. Sering menggunakan sarung tangan kronis,
5. Terjadinya inflamasi/terkena knalpot.

b. Albino
Terjadinya hypopigmentasi di seluruh tubuh (kulit, rambut, mata) di
mana kulit menjadi putih kemerahan. Kelainan ini merupakan
warisan yang diturunkan. Albino dapat mengenai pada semua

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Photobucket